Mengenali dan Mencegah Speech Delay pada Anak
Diposting 21/01/2025
Bagikan ke:
 Mengenali dan Mencegah Speech Delay pada Anak
 Mengenali dan Mencegah Speech Delay pada Anak

 Mengenali dan Mencegah Speech Delay pada Anak

Oleh: Anastasia Satriyo M.Psj., Psikolog

 

Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan perjalanan yang penuh warna bagi setiap orang tua. Salah satu aspek penting dalam perkembangan anak adalah kemampuan berbicara atau speech. Namun, tidak jarang orang tua menemui apa yang disebut dengan speech delay atau keterlambatan berbicara pada anak. Oleh karenanya, mengenal dan mencegah speech delay sejak dini sangatlah krusial.

 

Apa Itu Speech Delay?

 

Speech delay adalah kondisi ketika anak mengalami keterlambatan dalam memulai berbicara atau dalam kemajuan berbicara sesuai dengan usianya. Hal ini bisa terlihat dari jumlah kata yang dapat diucapkan atau kemampuan untuk menggabungkan kata-kata dalam kalimat. Penyebab speech delay bisa beragam, mulai dari faktor genetik, lingkungan, hingga gangguan pendengaran. Namun belakangan ini semenjak pandemi pada tahun 2020 hingga sekarang tahun 2024, kasus speech delay semakin marak karena pemberian gadget yang terlalu dini, yakni sejak anak usia 6 bulan hingga 1 tahun. Padahal Ikatan Dokter Anak Dunia sudah membuat rekomendasi bahwa anak di bawah usia 2 tahun tidak boleh diberikan gadget dan setelah 2 tahun boleh diperkenalkan gadget maksimal 15 menit per hari untuk tontonan berkualitas dan ramah anak.

 

Oleh karenanya, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda awal dan mencari intervensi yang tepat.

 

Cara Orangtua Berinteraksi untuk Mencegah Speech Delay

 

  1. Interaksi Dini dan Rutin Mengajak Anak Berkomunikasi Setiap Hari dari Kehamilan, Sejak Lahir Sampai 6 Bulan dan Setahun Pertama

Mulailah berinteraksi dengan anak sejak dini. Gunakan kata-kata sederhana dan jelas saat berkomunikasi dengan mereka. Baca cerita sebelum tidur, nyanyikan lagu, dan ajak mereka berbicara sepanjang hari tentang apa saja yang sedang dilakukan.

  1. Perkaya Lingkungan Bahasa

Ciptakan lingkungan yang kaya akan bahasa. Biarkan anak mendengar berbagai jenis kata dan kalimat. Hal ini bisa melalui permainan, buku, atau bahkan saat orang tua melakukan tugas sehari-hari.

  1. Dukung dengan Visual

Anak-anak belajar baik dengan visual. Gunakan buku bergambar, flashcards, atau mainan edukasi yang mendukung perkembangan bahasa. Namun, tidak disarankan dengan gadget karena cahaya di gadget tidak cocok untuk mata anak usia dini.

 

  1. Responsif dan Sabar

Jadilah responsif terhadap percobaan berbicara anak. Berikan waktu bagi mereka untuk merespons dan jangan terburu-buru mengisi keheningan. Kesabaran dan dukungan orangtua adalah kunci. Penting bagi orang tua untuk melakukan cara-cara self-care diri dan berlatih #SelfcareEmosi sehingga selalu bisa punya stok kesabaran dan energi dalam menemani anak.

  1. Mainkan Permainan Interaktif

Permainan seperti 'petak umpet' atau 'tebak suara' tidak hanya menyenangkan tetapi juga membantu anak dalam memahami kata-kata dan konsep.

  1. Konsultasi Profesional

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional seperti dokter Tumbuh Kembang Anak, Psikolog Tumbuh Kembang Anak, Terapis Okupasi dan Terapis Wicara jika orang tua merasa ada yang tidak beres terutama jika anak belum bisa menyebutkan 30 kata di usia 2 tahun, tidak merespons atau tidak menengok saat dipanggil namanya di usia 1,5 hingga 2 tahun, dan anak belum menggunakan kemampuan menunjuk jika ingin sesuatu. Kemampuan berbicara yang kita harapkan muncul di anak adalah kemampuan komunikasi yang interaktif dua arah dengan orangtua. Selain itu, bisa juga cek ke Puskesmas terdekat.

 

Dengan demikian, penting untuk diingat bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Meskipun keterlambatan berbicara bisa menjadi tanda awal dari masalah yang lebih serius, banyak anak yang mengalami speech delay dapat mengejar ketinggalan dengan dukungan yang tepat.

 

Orang tua memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan bahasa anak. Dengan interaksi yang konsisten dan penuh kasih, orang tua dapat memberikan dasar yang kuat bagi anak untuk berkembang. Kemampuan berbicara juga ditunjang dari kematangan fisik, sensori-motorik.

 

Berikan permainan sensori untuk anak usia 6 bulan hingga 2 tahun, seringlah bermain lempar tangkap bola jarak dekat dengan anak supaya otak anak memahami konsep komunikasi dua arah lewat permainan simbolik lempar tangkap bola.

Lainnya untuk Ibu
subscribe baby
close
Dapatkan hampers eksklusif dari SUN!
Yuk bergabung bersama Ibu SUN untuk mendapat informasi seputar produk, promo, dan event yang bisa Ibu ikuti.
Sedang diproses...
Terima Kasih sudah mendaftar di website ini